SUMATERA BARAT, KOMPAS.TV - Warga binaan Lapas Kelas Tiga di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, mendaur ulang sampah plastik menjadi "paving block" yang bernilai ekonomi. <br /> <br />Dengan inovasi itu, warga binaan memiliki keterampilan baru sebagai bekal untuk hidup mandiri saat bebas nanti. <br /> <br />Lembaga Pemasyarakatan Kelas Tiga Suliki di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, terus mengoptimalkan pembinaan kemandirian warga binaan. <br /> <br />Berbagai program inovasi dilaksanakan untuk memberdayakan narapidana dengan keterampilan baru. <br /> <br />Salah satunya adalah pelatihan mendaur ulang sampah plastik atau sampah organik menjadi paving block, material bangunan yang digunakan untuk menutup permukaan dan memperkuat fondasi bangunan. <br /> <br />Pelatihan ini diberikan agar warga binaan bisa memanfaatkan banyaknya sampah plastik dan sampah yang bisa didaur ulang lainnya menjadi produk yang bernilai ekonomi. <br /> <br />Inovasi ini baru saja dimulai, namun Lapas Suliki telah menerima pesanan 500 unit paving block. <br /> <br />Satu paving block harganya tiga ribu rupiah. Agar aktivitas ini berkelanjutan, Lapas melatih 10 warga binaan untuk terlibat dalam proses produksi. <br /> <br />Keterampilan membuat paving block diharapkan memberikan warga binaan keterampilan baru sebagai bekal untuk hidup mandiri saat bebas nanti. <br /> <br />Baca Juga Proses BPBD Magetan Evakuasi Sapi 120 Kilogram dari Sumur Sedalam 30 Meter di https://www.kompas.tv/regional/548594/proses-bpbd-magetan-evakuasi-sapi-120-kilogram-dari-sumur-sedalam-30-meter <br /> <br />#wargabinaan #lapas #sumaterabarat #lapassuliki <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/548597/warga-binaan-lapas-kabupaten-lima-puluh-kota-bentuk-paving-block-dari-sampah-plastik
