KONAWE SELATAN, KOMPAS.TV - Sidang lanjutan perkara dugaan penganiayaan oleh guru honorer Supriyani kembali digelar di Pengadilan Negeri Andoolo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. <br /> <br />Kali ini sidang mengagendakan pembacaan eksepsi atau keberatan kuasa hukum terdakwa terhadap dakwaan Jaksa Penuntut Umum pada sidang sebelumnya. <br /> <br />Dalam isi eksepsi yang dibacakan, kuasa hukum Supriyani menyebut dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak dapat diterima karena beberapa hal. <br /> <br />Salah satunya adalah saat pemeriksaan korban anak dan saksi anak, penyidik tidak melibatkan pekerja sosial profesional atau Balai Pemasyarakatan, sebagaimana yang diwajibkan oleh undang-undang yang berlaku. <br /> <br />Sementara itu, Jaksa Penuntut Umum yang diketuai oleh Kepala Kejaksaan Negeri Konawe Selatan menyebut isi eksepsi atau bantahan kuasa hukum tidak menyentuh materi pokok perkara dan menolak eksepsi kuasa hukum. <br /> <br />Sidang untuk memberikan putusan sela kemudian diskors dan akan dilanjutkan besok. <br /> <br />Di luar ruang sidang, Aliansi Guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) bersama mahasiswa, kembali menggelar unjuk rasa di depan Pengadilan Negeri Andoolo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. <br /> <br />Dalam aksi ini, para guru menggelar doa untuk Supriyani yang tengah menjalani sidang peradilan dan pembacaan puisi untuk hakim pengadilan. <br /> <br />Baca Juga KPAI Kunjungi Korban Dugaan Penganiayaan Guru Honorer Supriyani, Pastikan Hak Anak Terpenuhi di https://www.kompas.tv/regional/549148/kpai-kunjungi-korban-dugaan-penganiayaan-guru-honorer-supriyani-pastikan-hak-anak-terpenuhi <br /> <br />#guruhonorer #gurusupriyani #konaweselatan <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/549363/sidang-lanjutan-guru-honorer-supriyani-pgri-gelar-unjuk-rasa-di-depan-pengadilan
