KUNINGAN, KOMPAS.TV - Selama ini, buah naga yang banyak beredar di pasar berwarna merah. Namun, di Kuningan, Jawa Barat terdapat kelompok petani yang membudidayakan buah naga berwarna kuning. <br /> <br />Untuk memaksimalkan pertumbuhan buah naga varietas Golden Isis, dibutuhkan sinar lampu di malam hari, sehingga pemanfaatan sumber listrik menjadi sangat penting. <br /> <br />Pepen Supendi, bersama sejumlah petani lain di Agrowisata Sangkanika, Desa Sangkanhurip, Kuningan memeriksa ribuan tanaman buah naga di atas lahan lebih dari 2 hektar, sepanjang malam hingga menjelang matahari terbit. <br /> <br />Para petani juga harus menyinari tanaman dengan lampu LED UV yang tersebar di seluruh area budidaya. <br /> <br />Paparan sinar lampu ini dapat mempercepat proses panen, menghasilkan hingga 6 kali panen dalam satu tahun, dibandingkan dengan 2 kali panen tanpa lampu. <br /> <br />Namun, tingginya serapan tenaga listrik untuk budidaya ini sering membuat Pepen dikomplain warga karena listrik turun daya. <br /> <br />Untuk mengatasi hal ini, Pepen bersama pemilik lahan memperluas area baru dan memasang tiang listrik serta gardu baru dengan tenaga tinggi, dari yang sebelumnya 1.300 watt meningkat menjadi 20.000 watt. <br /> <br />Ekosistem buah naga kuning ini juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat luas, terutama pelajar. <br /> <br />Buah naga kuning varietas Golden Isis memiliki kandungan vitamin yang sangat dibutuhkan tubuh dan dipercaya memiliki khasiat untuk kesehatan. Tak heran jika harganya terbilang mahal, mencapai Rp150.000 per kilogram. <br /> <br />Meski demikian, penjualan buah naga kuning ini mendapat respons positif dari pasar, 2 kuintal hasil panen terakhir sudah terjual habis untuk wilayah sekitar Cirebon, Bandung, hingga Jabodetabek. <br /> <br />Kerja sama dengan perusahaan penyedia listrik, seperti PLN, menjadi salah satu kunci keberhasilan budidaya buah naga kuning. <br /> <br />Dengan menggunakan 80-90% sinar lampu, buah naga kuning kini dapat dipanen enam kali dalam setahun, dengan produktivitas meningkat drastis menjadi 2 kuintal per dua bulan, atau 1,2 ton dalam satu tahun. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/549462/budidaya-buah-naga-kuning-golden-isis-dengan-memanfaatkan-tenaga-listrik
