KOMPAS.TV - Kasus kematian sapi akibat penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali mewabah di Ponorogo, Jawa Timur. <br /> <br />Hingga kini, empat ekor sapi dilaporkan mati dengan gejala mirip PMK, sementara puluhan lainnya jatuh sakit. <br /> <br />Di Desa Jimbe, Kecamatan Jenangan, wabah PMK telah berlangsung selama sepekan terakhir. <br /> <br />Sebelumnya, satu ekor sapi milik warga mati mendadak dan dikubur di pekarangan rumah. Pada Rabu kemarin, dua ekor sapi jenis Brahman ditemukan mati mendadak. <br /> <br />Sementara itu, seekor sapi lainnya terlihat lemah, tidak bisa bangun, kaki terluka, tidak mau makan, dan terus mengeluarkan lendir dari mulut. <br /> <br />Dinas Peternakan Ponorogo mencatat hingga 31 Desember 2024, terdapat 157 kasus PMK yang tersebar di beberapa kecamatan. <br /> <br />Menurut Kabid Peternakan Dinas Pertanian Ponorogo, Siti Barokah, intensitas hujan tinggi akibat cuaca ekstrem menjadi salah satu faktor yang mempercepat penyebaran virus ini. <br /> <br />Hingga kini, peternak hanya mampu memberikan pengobatan seadanya, sering kali dibantu oleh mantri hewan. <br /> <br />#ponorogo #pmk <br /> <br />Baca Juga 3 Hari Lagi Makan Bergizi Gratis Dimulai, Pemerintah Sudah Siap? di https://www.kompas.tv/nasional/564398/3-hari-lagi-makan-bergizi-gratis-dimulai-pemerintah-sudah-siap <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/564401/ratusan-sapi-di-ponorogo-terkena-penyakit-mulut-dan-kuku-4-ekor-mati