JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia Corruption Watch (ICW), didampingi oleh Tim Advokasi untuk Demokrasi, melaporkan dugaan penyebaran data pribadi atau doxing terhadap salah satu penelitinya, Diky Anandya, ke Bareskrim Polri. <br /> <br />Data pribadi Diky diduga disebarkan melalui media sosial setelah ia memberikan sejumlah pernyataan publik terkait masuknya nama Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, sebagai salah satu finalis koruptor dunia versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). <br /> <br />ICW menilai tindakan doxing tersebut sebagai upaya pelemahan dan intimidasi terhadap kritik yang mereka sampaikan terkait laporan OCCRP. <br /> <br />Menurut ICW, penyebaran data pribadi merupakan pelanggaran hukum dan ancaman terhadap kebebasan berpendapat di Indonesia. <br /> <br />Baca Juga ICW Menilai OCCRP Punya Alasan dan Dasar Kuat Merilis Finalis Tokoh Terkorup di https://www.kompas.tv/nasional/563982/icw-menilai-occrp-punya-alasan-dan-dasar-kuat-merilis-finalis-tokoh-terkorup <br /> <br />#icw #doxing #databocor #polri <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/566710/data-pribadi-salah-satu-peneliti-icw-diduga-disebarluaskan-di-medsos
