KOMPAS.TV - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk membersihkan berbagai kasus korupsi, termasuk di PT Pertamina Subholding, demi kepentingan rakyat. <br /> <br />Pernyataan ini muncul setelah Kejaksaan Agung membongkar skandal korupsi terkait tata kelola minyak mentah dan produk kilang di Pertamina yang merugikan negara lebih dari Rp 193,7 triliun. <br /> <br />Dugaan pengoplosan bahan bakar Pertamax turut mencuat ke publik seiring dengan terungkapnya kasus ini. <br /> <br />Namun, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XII DPR, PTH Dirut Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, memastikan bahwa tidak ada pengoplosan Pertamax yang dijual ke masyarakat. <br /> <br />Ia menegaskan bahwa semua produk sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. <br /> <br />Meskipun demikian, pengamat otomotif Bebin Djuana menilai bahwa skandal korupsi ini telah memengaruhi persepsi publik terhadap kualitas BBM jenis Pertamax yang dijual oleh Pertamina. <br /> <br />Hingga saat ini, Kejaksaan Agung telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus korupsi di Pertamina. <br /> <br />Kejagung juga menyebutkan bahwa total kerugian negara bisa bertambah, mengingat kasus ini berlangsung sejak 2018. <br /> <br />Kasus ini akan dibahas lebih lanjut bersama Anggota Komisi XII DPR Fraksi Demokrat, Mulyadi, serta peneliti dari PUKAT UGM, Zaenur Rohman. <br /> <br />#pertamax #oplos #pukatugm <br /> <br />Baca Juga Antusias! Warga Ikuti Tradisi Grebeg Gunungan Kue dan Pawai Obor Sambut Ramadan | PERSIAPAN RAMADAN di https://www.kompas.tv/regional/576909/antusias-warga-ikuti-tradisi-grebeg-gunungan-kue-dan-pawai-obor-sambut-ramadan-persiapan-ramadan <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/576911/dugaan-pengoplosan-pertamax-di-kasus-korupsi-pertamina-ini-kata-pukat-ugm
