Depresiasi atau pelemahan mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat hingga akhir bulan kedua tahun 2025, masih berlanjut. Bahkan, berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dolar Rate atau Jisdor Bank Indonesia, mata uang Garuda tercatat menyentuh Rp16.575 per dolar Amerika Serikat pada 28 Februari 2025. Level ini menjadikan Rupiah melemah paling dalam di sepanjang tahun 2025.<br /><br />Kalangan ekonom menyebutkan, hasil pertemuan perdana para pejabat bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve di awal tahun 2025, yang semakin meneguhkan arah kebijakan bank sentral negeri Paman Sam tersebut terhadap penurunan suku bunga acuan yang melambat, dinilai menjadi salah satu faktor penekan Rupiah. The Fed masih menahan Fed Fund Rate di level 4,25-4,5% sambil mencermati perkembangan ekonomi domestik. Apalagi, Gubernur The Fed Jerome Powell juga telah memberikan sinyal hawkish, yang membuat banyak pelaku ekonomi dunia memprediksikan kebijakan higher for longer masih akan bertahan, untuk beberapa waktu ke depan.<br /><br />Sementara itu, Bank Indonesia melaporkan posisi cadangan devisa terus mengalami peningkatan dan kembali memecahkan rekor baru tertinggi sepanjang masa, pada Januari 2025 menjadi USD15,1 miliar. Sebelumnya, cadangan devisa pada Desember 2024 juga sempat mencetak rekor yaitu USD155,7 miliar.<br />
