KOMPAS.TV - Sejumlah santri disabilitas menjalani bulan suci Ramadan dengan penuh sukacita di sebuah pondok pesantren di Malang, Jawa Timur. <br /> <br /> <br />Di sana, mereka belajar berpuasa dan mengaji bersama. <br /> <br />Di Masjid Madinah, Jalan Saxofone, Kota Malang, puluhan santri penyandang disabilitas berkumpul setiap pekan untuk mengaji bersama. <br /> <br />Kegiatan ini telah berlangsung sejak 2017, ketika Islamic Disability Center pertama kali dirintis. <br /> <br />Awalnya, hanya ada lima santri, namun kini jumlahnya telah meningkat menjadi 80 santri yang terdiri dari penyandang tunawicara, tunanetra, hingga tunagrahita. <br /> <br />Kehadiran pondok pesantren ini menjadi harapan bagi para penyandang disabilitas yang ingin belajar agama Islam. <br /> <br />Pasalnya, masih banyak pondok pesantren dan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) yang belum dapat menerima santri disabilitas karena keterbatasan akses pendidikan, terutama dalam ketersediaan tenaga pengajar. <br /> <br />Di pesantren ini, seluruh pengajar merupakan sukarelawan yang mampu berkomunikasi dengan bahasa isyarat, sehingga para santri dapat menyerap ilmu dengan maksimal. <br /> <br />Ramadan pun disambut dengan penuh kegembiraan, tidak hanya dengan mengaji tetapi juga belajar berpuasa dan meningkatkan ibadah. <br /> <br />Bagi santri anak-anak, puasa diajarkan dengan cara yang menyenangkan agar mereka terbiasa menjalankannya. <br /> <br />Keberadaan pesantren ini membantu santri disabilitas untuk lebih mandiri dalam beribadah. <br /> <br />Baik para santri maupun wali santri berharap pondok pesantren ini segera memiliki asrama agar mereka bisa belajar agama Islam dengan lebih banyak waktu dan lebih intensif. <br /> <br />Bagi santri disabilitas, kemampuan untuk mandiri dalam beribadah dan mengaji adalah pencapaian yang luar biasa. <br /> <br />#malang #pesantren #disabilitas <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/579881/santri-disabilitas-di-malang-jalani-ramadan-dengan-sukacita