KABUPATEN SEMARANG, KOMPAS.TV - Peci blangkon buatan Muhadi, warga Desa Tengaran, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, di bulan Ramadan ini laris manis. Peci blangkon ini diminati masyarakat karena desainnya yang fleksibel. <br /> <br />Peci ini merupakan perpaduan dua penutup kepala jadi satu dengan fungsi yang berbeda. Peci digunakan untuk kegiatan ibadah, sedangkan blangkon dipakai dalam acara ritual atau budaya. <br /> <br />Dengan menggunakan peralatan sederhana, Muhadi mampu memproduksi sekitar 30 peci blangkon per hari dengan harga jual Rp60.000 per satuan. Motif yang paling diminati yakni pada bulan Ramadan ini adalah warna-warna gelap, karena dianggap lebih elegan dan mudah dipadukan dengan berbagai warna pakaian. <br /> <br />Menurut Muhadi, pembuatan peci blangkon ini berawal dari keinginannya menciptakan peci dengan model baru. <br /> <br />"(Kenapa) Peci blangkon, karena fungsinya, jadi bisa kita pakai untuk ibadah, contohnya untuk sholat, ngaji, dan sebagainya. Untuk acara-acara religi, terus bisa juga untuk acara kebudayaan, contohnya di acara reog, wayang, atau mungkin rebana, bisa kita pakai seragam, pakai peci blangkon ini," ujar Muhadi, pembuat peci blangkon. <br /> <br />Memasuki bukan Ramadan, pesanan peci blangkon mengalami lonjakan hingga tiga kali lipat. Jika biasanya dalam sebulan bisa terjual 150 buah, maka saat Ramadan naik menjadi 450 buah peci blangkon. Selain motif hitam polos dan batik, pembeli juga bisa memesan motif khusus lainnya. Untuk pemasarannya, Muhadi memilih memasarkan secara online, dimana pembelinya berasal dari berbagai daerah, bahkan ada yang dari luar negeri. <br /> <br />#peciblangkon #ramadan #semarang <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/581235/peci-blangkon-laris-saat-ramadan