SEMARANG, JATENG, KOMPAS.TV - Lunpia menjadi kuliner yang diburu wisatawan saat libur lebaran di Semarang, Jawa Tengah. <br /> <br />Salah satu penjual lunpia di Gang Grajen, Jalan Pemuda, Semarang, ramai dikunjungi. <br /> <br />Meski letaknya di dalam gang, namun tidak menyurutkan minat pembeli yang datang untuk bisa mencicipi dan merasakan lezatnya kuliner legendaris khas kota atlas ini secara langsung. <br /> <br />Makanan berbahan dasar rebung atau bambu muda ini, merupakan kuliner tradisional asli Semarang yang merupakan perpaduan antara budaya Tionghoa dan Jawa. <br /> <br />Lunpia berasal dari gabungan kata "Lun", yang berarti gulung dari bahasa Jawa, dan "Pia" yang berarti kue dari bahasa Hokkien. <br /> <br />Di kota Semarang, ada beberapa pusat oleh oleh kuliner lunpia. Di sini terdapat tempat penjual lunpia yang cukup ternama. <br /> <br />Di musim libur lebaran, lunpia menjadi salah satu kuliner yang menjadi daya tarik wisatawan dan pemudik. <br /> <br /> <br />Tak hanya makan di tempat, pengunjung juga bisa membeli lunpia sebagai oleh-oleh, sekaligus membeli aneka kuliner khas Semarang. <br /> <br />Ada dua jenis lunpia yang bisa dinikmati, yakni lunpia basah dan lunpia goreng dengan isian rebung, telur, udang, dan ayam. <br /> <br />Tak hanya itu, tersedia juga lunpia dengan beragam varian isi seperti kepiting, mozarella, dan smoke beef. <br /> <br />Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, mulai dari Rp21.000 untuk satu porsi lunpia. <br /> <br /> <br />Video Editor: Dawud Abdul <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/584374/lunpia-kuliner-khas-semarang-yang-diburu-wisatawan
