KOMPAS.TV - Pusat oleh-oleh tradisional di Desa Tegalgondo, Kecamatan Wonosari, Klaten, Jawa Tengah, masih menjadi destinasi favorit wisatawan menjelang berakhirnya masa libur Lebaran. <br /> <br />Toko oleh-oleh "A Syakir" yang telah berdiri sejak 55 tahun lalu mencatat lonjakan omzet hingga 300 persen selama musim mudik dan balik Lebaran tahun ini. <br /> <br />Pembeli yang datang umumnya adalah pemudik yang hendak kembali ke kota masing-masing setelah berlibur di kampung halaman. <br /> <br />Mereka memburu beragam makanan khas Klaten yang sulit ditemui di kota besar. <br /> <br />Toko ini menyajikan kue tradisional seperti jenang, krasikan, dan wajik, yang langsung diolah di depan pembeli. <br /> <br />Proses produksi masih menggunakan bahan alami tanpa pengawet, dengan metode tradisional seperti kayu bakar dan waktu masak hingga enam jam. <br /> <br />Bahan utama yang digunakan antara lain tepung ketan, ketan sangrai, kelapa, dan gula Jawa Tengah. <br /> <br />Menurut pengelola, Budi Santosa, dalam hari biasa mereka hanya memproduksi sekitar 120 kilogram jajanan. <br /> <br />Namun selama musim Lebaran, produksi meningkat hingga tiga kali lipat menjadi 360 kilogram per hari. <br /> <br />Selain memproduksi sendiri, toko oleh-oleh ini juga memberikan ruang bagi pelaku UMKM sekitar untuk menitipkan produk mereka. <br /> <br />Harga jajanan pun cukup terjangkau, mulai dari Rp5.000 per potong hingga Rp25.000 untuk snack kemasan. <br /> <br />Pusat oleh-oleh ini tak hanya menjadi penggerak ekonomi lokal, tapi juga bagian dari tradisi Lebaran yang tak terlupakan: pulang kampung dengan membawa buah tangan. <br /> <br />#klaten #oleholeh <br /> <br />Baca Juga Sukarelawan dari Pramuka dan Komunitas Kereta Bantu Pemudik di Stasiun-Stasiun Surabaya di https://www.kompas.tv/regional/585213/sukarelawan-dari-pramuka-dan-komunitas-kereta-bantu-pemudik-di-stasiun-stasiun-surabaya <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/585214/pusat-oleh-oleh-tradisional-di-klaten-raup-omzet-hingga-300-persen-saat-libur-lebaran
