KOMPAS.TV - Daun buah nanas yang selama ini dianggap sebagai limbah, kini berhasil disulap menjadi kain tenun bernilai tinggi oleh warga Desa Muntoi Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. <br /> <br />Inovasi ini tidak hanya membuka peluang usaha baru, tapi juga memperluas pasar ekspor bagi produk lokal Indonesia. <br /> <br />Melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang tergabung dalam Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Morobayat, warga memproduksi kain tenun berbahan dasar serat daun nanas. <br /> <br />Produk ini telah dipasarkan secara massal dan diekspor ke sejumlah negara, menunjukkan potensi besar dari limbah pertanian yang selama ini terabaikan. <br /> <br />Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Utara yang meninjau langsung lokasi produksi menyatakan, Pemprov Sulut siap memberikan dukungan. <br /> <br />Pemerintah akan membantu proses produksi agar kain tenun dari daun nanas ini bisa dibuat dengan kualitas lebih halus dan kapasitas produksi lebih besar, sehingga mampu bersaing di pasar global. <br /> <br />Selain menjadi sumber penghasilan tambahan bagi warga, pengolahan daun nanas ini juga berdampak positif terhadap lingkungan. <br /> <br />Daun nanas yang sebelumnya menjadi limbah kini bisa dimanfaatkan secara maksimal, mendukung upaya pelestarian lingkungan hidup. <br /> <br />#manado #kaintenun <br /> <br />Baca Juga Pusat Oleh-Oleh Tradisional di Klaten Raup Omzet hingga 300 Persen saat Libur Lebaran di https://www.kompas.tv/regional/585214/pusat-oleh-oleh-tradisional-di-klaten-raup-omzet-hingga-300-persen-saat-libur-lebaran <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/585216/inovatif-daun-nanas-di-bolaang-mongondow-diolah-jadi-kain-tenun-bernilai-ekspor
