KOMPAS.TV- Teka-teki keterlibatan warga sipil dalam pemusnahan amunisi tak layak pakai di Kabupaten Garut, Jawa Barat, masih menjadi tanda tanya. <br />Komnas HAM menyoroti protokol dan standar operasional peledakan amunisi yang diduga melibatkan warga sipil. <br /> <br />Selain 4 anggota TNI, 9 warga sipil menjadi korban saat pemusnahan amunisi milik TNI Angkatan Darat di Kabupaten Garut. <br /> <br />Keluarga korban warga sipil bercerita bagaimana almarhum membantu pemusnahan amunisi pada Senin kemarin. <br /> <br />Keluarga mengatakan, korban diminta bekerja menjadi sopir pengangkut, mulai dari persiapan hingga membereskan amunisi yang sudah diledakkan. <br /> <br />Soal keterlibatan warga sipil saat peledakan amunisi, Kapendam III/Siliwangi, Kolonel Mahmudin Abdillah, bilang tim masih menginvestigasi ledakan amunisi kadaluwarsa di Garut yang menyebabkan 13 orang tewas. <br /> <br />Komisioner Komnas HAM, Uli Parulian Sihombing, mendesak prosedur peledakan amunisi termasuk keterlibatan warga sipil disusut. <br />Komnas HAM ingin mencocokkan antara standar operasional dengan fakta yang ada di lapangan. <br /> <br />Baca Juga Dalami Insiden Ledakan Amunisi di Garut, TNI Periksa Saksi dari 25 Anggota dan 21 Sipil di https://www.kompas.tv/nasional/593519/dalami-insiden-ledakan-amunisi-di-garut-tni-periksa-saksi-dari-25-anggota-dan-21-sipil <br /> <br />#ledakan #amunisi #garut #kapendam <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/593560/kapendam-dalami-keterlibatan-warga-sipil-saat-kegiatan-pemusnahan-amunisi-di-garut
