KOMPAS.TV - Aktivitas tambang nikel di kawasan Raja Ampat, Papua Barat, memicu kekhawatiran akan potensi pencemaran dan kerusakan ekosistem. <br /> <br />Saat meninjau langsung PT Gag Nikel di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Sabtu (7/06) kemarin, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, mengatakan tidak ada pencemaran lingkungan tahun ini karena proses produksi tambang baru akan terjadi pada 2024. <br /> <br />Pemerintah pun akan melakukan evaluasi menyeluruh terkait izin tambang di Pulau Gag, Raja Ampat. <br /> <br />Saat dikonfirmasi terkait polemik tambang nikel di Raja Ampat, melalui pesan tertulis kepada KompasTV, Komisaris PT Gag Nikel, Ahmad Fahrur Rozi, menyebut lokasi tambang nikel sangat jauh dari kawasan wisata. <br /> <br />Baca Juga Pelaku Wisata Raja Ampat Minta Pemerintah Serius Jaga Alam, Tambang Nikel Bagaimana? di https://www.kompas.tv/regional/598320/pelaku-wisata-raja-ampat-minta-pemerintah-serius-jaga-alam-tambang-nikel-bagaimana <br /> <br />#tambang #nikel #rajaampat <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/598321/sederet-fakta-tambang-nikel-di-raja-ampat-langkah-pemerintah-hingga-kampanye-saverajaampat