JAKARTA, KOMPAS.TV - Di tengah berbagai tantangan ekonomi yang dihadapi masyarakat desa, pemerintah menginisiasi pendirian 80 ribu koperasi desa Merah Putih. <br /> <br />Koperasi desa diyakini akan memberikan jaminan pembangunan ekonomi desa melalui sejumlah unit usaha seperti toko sembako, agen pupuk, gudang penyimpanan hingga penjualan komoditas lokal unggulan. <br /> <br />Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan bilang, koperasi desa akan menyerap lebih dari 2 juta tenaga kerja, memotong rantai pasok, dan membuka akses ke pusat perbankan dan produsen. <br /> <br />Sementara itu, kata Wasekjen Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia atau Apdesi, Obar Sobarba koperasi desa Merah Putih tidak akan melibas usaha masyarakat desa. <br /> <br />Obar optimistis koperasi desa bisa menjaga dana desa tepat sasaran. Koperasi desa Merah Putih merupakan program inisiatif Presiden Prabowo Subianto yang dituangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2025, tentang Satuan Tugas Percepatan Pembentukan Koperasi Desa. <br /> <br />Presiden menargetkan seluruh koperasi desa Merah Putih akan mulai beroperasi pada 28 Oktober 2025. <br /> <br />Meskipun dibentuk untuk mengoptimalkan pembangunan ekonomi desa, studi Celios menunjukkan penggunaan dana desa untuk pengembangan koperasi desa menimbulkan kekhawatiran perangkat desa. <br /> <br />Lebih lengkap, kita bergabung dengan Direktur Kebijakan Publik Center of Economic and Law Studies atau Celios, Media Wahyudi Askar. <br /> <br />Baca Juga Percepat Digitalisasi, Menteri Budi Arie Ungkap Kolaborasi Koperasi Desa Merah Putih di https://www.kompas.tv/nasional/596638/percepat-digitalisasi-menteri-budi-arie-ungkap-kolaborasi-koperasi-desa-merah-putih <br /> <br />#koperasidesa #koperasimerahputih #mendag <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/ekonomi/598422/ada-risiko-di-balik-koperasi-desa-merah-putih-begini-temuan-celios