AKARTA, KOMPAS.TV - Perang antara IranIsrael dan kini Amerika Serikat melibatkan diri membuat harga minyak mentah dunia naik turun. <br /> <br />Fokus dunia saat ini bukan sekadar aksi militer, melainkan keberlangsungan Selat Hormuz sebagai jalur distribusi laut minyak dunia. <br /> <br />Ancaman Iran menyerang Hormuz jika terealisasi, dipastikan mengacaukan dunia termasuk Indonesia sebagai net importir minyak. <br /> <br />Indonesia sebagai net importir minyak, lewat Pertamina sudah mengantisipasi jika jalur Hormuz diganggu perang. <br /> <br />Beberapa jalur alternatif akan ditempuh sebagai antisipasi. <br /> <br />Sejak perang pecah di Iran karena Israel, harga minyak dunia melesat ke atas 70dolar AS per barrel dari sebelumnya di level 60an dolar. <br /> <br />Beruntungnya harga minyak dunia jenis Brent yang jadi acuan Indonesia, belum melebihi asumsi APBN di level 82dolar AS. <br /> <br />Tahun lalu, minyak Indonesia atau ICP bergerak di level 70dolar sedangkan Mei2025 di 62dolar AS per barrel. Jika Selat Hormuz tutup, akses atau rantai pasok akan terganggu. <br /> <br />Di satu sisi, kenaikan harga minyak setiap 1dolar AS juga membebani APBN sampai Rp10triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani bilang, perang pasti menjatuhkan risiko ekonomi bagi Indonesia. <br /> <br />Kerugian apa yang mungkin dirasakan masyarakat Indonesia? Apakah harga BBM berisiko naik? Kompas Bisnis tanya ke Kepala Ekonom Bank Central Asia, David Sumual. <br /> <br />Baca Juga Makin Panas! Ikut Campur AS di Konflik IranIsrael Bisa Picu Perang Nuklir Global? di https://www.kompas.tv/internasional/601392/makin-panas-ikut-campur-as-di-konflik-iran-israel-bisa-picu-perang-nuklir-global <br /> <br />#iranvsisrael #selathormuz #hargaminyak <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/internasional/601399/dampak-penutupan-selat-hormuz-ke-indonesia-picu-bbm-naik-hingga-rupiah-melemah
