KOMPAS.TV - Sejumlah nelayan dan aktivis ricuh dengan petugas keamanan sebuah perusahaan asing di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. <br /> <br />Nelayan protes kepada pihak perusahaan yang melarang nelayan lokal mencari ikan di sekitar perairan yang ada di sekitar lokasi perusahaan. <br /> <br />Saling dorong terjadi antara nelayan, aktivis, dan petugas keamanan di atas perahu. <br /> <br />Kericuhan berawal saat massa mulai mendekati pantai yang menjadi lokasi tempat usaha wisata perusahaan asing di Pantai One-Moba, di Pulau Tomia, Kabupaten Wakatobi. <br /> <br />Aksi protes dipicu pihak perusahaan asing yang melarang nelayan beraktivitas di sekitar perairan yang menjadi lokasi usaha wisata perusahaan tersebut. <br /> <br />Di sisi lain, zona tersebut telah ditetapkan Balai Taman Nasional Wakatobi sebagai zona bebas bagi nelayan menangkap ikan dengan menggunakan alat tangkap ramah lingkungan. <br /> <br />Nelayan juga memprotes perusakan terumbu karang dan pengerukan pasir laut yang diduga untuk kepentingan akses keluar masuk kapal milik perusahaan. <br /> <br />Baca Juga Dua Pelaku Penyelundupan 10 Kg Sabu Ditangkap di Perairan Asahan di https://www.kompas.tv/regional/601478/dua-pelaku-penyelundupan-10-kg-sabu-ditangkap-di-perairan-asahan <br /> <br />#tangkapikan #nelayan #akltivis #wakatobi <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/601481/protes-larangan-tangkap-ikan-nelayan-dan-aktivis-ricuh-dengan-petugas-keamanan
