KOMPAS.TV - Fenomena anomali terjadi di Semarang, Jawa Tengah. Sejumlah sekolah kekurangan siswa, sementara sekolah favorit justru diserbu pendaftar. <br /> <br />Dinas Pendidikan Kota Semarang membuka SPMB gelombang kedua akibat sepinya peminat. Tercatat, 36 SD negeri di Kota Semarang masih kekurangan siswa. <br /> <br />Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Wali Kota Semarang dan menyiapkan peraturan wali kota beserta petunjuk teknis penyelenggaraan SPMB gelombang kedua. <br /> <br />Di sisi lain, SMP Negeri 22 Kota Semarang yang merupakan sekolah favorit di Kecamatan Gunungpati diserbu para orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya. <br /> <br />Kepala SMPN 22 membenarkan hal ini. Di hari kedua pendaftaran online, jumlah pendaftar sudah mencapai lebih dari 200 orang, padahal kuota siswa baru hanya 256. <br /> <br />SPMB untuk tingkat SMP tahun ini dibuka melalui empat jalur, yaitu domisili, afirmasi, mutasi, dan prestasi. Tercatat, ada sekitar 23 kelurahan yang masuk dalam zonasi SMPN 22 Semarang. <br /> <br />#spmb #2025 #semarang #sdnegeri <br /> <br />Baca Juga [FULL] Proses Evakuasi Lanjutan WNI dari Iran ke Indonesia, Bagaimana Prosedurnya? di https://www.kompas.tv/nasional/601619/full-proses-evakuasi-lanjutan-wni-dari-iran-ke-indonesia-bagaimana-prosedurnya <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/pendidikan/601623/serba-serbi-spmb-2025-sd-negeri-di-semarang-kekurangan-siswa-sekolah-favorit-diserbu
