Pengacara senior Riau, Aspandiar, angkat suara terkait penerapan asas ultimum remedium dalam kasus perambahan hutan yang tengah menjadi sorotan publik. <br /><br />Aspandiar menilai, apabila asas tersebut ditafsirkan sebagai celah bagi pelaku untuk lolos dari jerat hukum pidana, maka itu adalah bentuk penyimpangan serius terhadap semangat dan substansi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 5 Tahun 2025.<br /><br />Menurutnya, Perpres tersebut secara eksplisit menegaskan bahwa pelanggaran berupa penguasaan kawasan hutan tanpa perizinan berusaha harus dikenakan sanksi secara komprehensif, bukan alternatif.<br /><br />Tonton juga RiauOnline “<br />(RiauOnline)<br /><br />#Riauonline #Riauonlinecoid #perambahanhutan #perambahankawasanhutan #tessonilodibabat <br /><br />Jangan lupa subscribe, tinggalkan komentar dan share.<br /><br />Tonton konten lainnya juga di YouTube Channel:<br />- Sisi Lain https://youtu.be/_TYOe2wDBl8<br />- Wamoi dan Riau https://youtu.be/roXyLa8aFLU<br /><br />Jangan lupa subscribe yaa..<br /><br />Follow Juga akun Sosial Media kami<br /><br />https://www.facebook.com/RiauOnlin<br /><br />https://twitter.com/red_riauonline<br /><br />https://www.instagram.com/riauonline.co.id/?hl=id<br /><br />https://www.tiktok.com/@riauonline1<br /><br />https://s.helo-app.com/al/xvYZYpjbvR<br /><br />https://sck.io/u/j3hlxrGg<br /><br />
