KOMPAS.TV - Puluhan gajah liar yang pernah berkonflik dengan manusia dijinakkan di Pusat Konservasi Gajah Suaka Margasatwa Padang Sugihan, Sumatera Selatan. <br /> <br />Di tengah tantangan keberlangsungan hidup, perlu ada ruang aman untuk gajah berlindung. <br /> <br />Terletak di Jalur 21 Sungai Musi, di antara Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Pusat Konservasi Gajah (PKG) Suaka Margasatwa Padang Sugihan berdiri. <br /> <br />Di sinilah 28 gajah liar yang pernah berkonflik dijinakkan di lahan seluas 88.000 hektar ini. <br /> <br />Gajah-gajah pilihan ini ditugaskan di Posko Pagarapat, seperti gajah Lamora dan Tulus yang dilatih. <br /> <br />Merawat gajah terluka memiliki tantangan sendiri. Selain tingkat kecerdasan yang tinggi, gajah masih memiliki insting liar menghadapi manusia. <br /> <br />Maraknya konflik gajah-manusia disebabkan pergeseran makna dan pengetahuan tentang gajah yang erat kaitannya dengan nilai-nilai kearifan lokal di Sumatera Selatan. Konflik ini membuat turunnya populasi gajah. <br /> <br />Pusat Kajian Sejarah Sumatera Selatan turut menyoroti habitat dan sumber makanan gajah yang kian tergerus. <br /> <br />Pemerintah daerah diharapkan bisa lebih tegas memberi izin usaha maupun pemukiman di kawasan habitat gajah untuk mengurangi konflik antara gajah-manusia. <br /> <br />Baca Juga Tim Gabungan Padamkan Api di Hutan Deleng Gajah di https://www.kompas.tv/regional/597803/tim-gabungan-padamkan-api-di-hutan-deleng-gajah <br /> <br />#gajah #hidupberdampingan #gajahdanmanusia <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/604876/ditengah-konflik-gajah-dan-manusia-apakah-bisa-hidup-berdampingan-kompas-siang
