KOMPAS.TV - Harga beras melonjak di berbagai daerah, membuat daya beli masyarakat tertekan dan pendapatan pedagang menurun drastis. <br /> <br />Di tengah kondisi ini, terkuak praktik oplosan beras yang merugikan hingga Rp100 triliun per tahun, dengan 212 merek beras premium diduga palsu. <br /> <br />Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan perang terhadap mafia beras, menyoroti kerugian negara dari beras SPHP (subsidi) yang dialihkan ke pasar premium. Menko Pangan Zulkifli Hasan menuding lemahnya infrastruktur pengawasan sebagai biang keladi. <br /> <br />Baca Juga 3 Oknum Wartawan Pelaku Pemerasan Pedagang Ditangkap! di https://www.kompas.tv/regional/606901/3-oknum-wartawan-pelaku-pemerasan-pedagang-ditangkap <br /> <br />Pengamat dan anggota DPR menyebut ini "mafia beras berulang" karena kurangnya pengawasan. <br /> <br />Parahnya, praktik oplosan tidak hanya pada beras. Gula, pupuk, LPG, hingga BBM juga jadi sasaran, dengan kasus penangkapan dan kerugian triliunan rupiah terungkap. Mafia telah mengoplos gula sejak 2018 dengan omzet Rp150 juta/bulan, serta terjadi pengoplosan BBM yang merugikan negara hingga Rp193,7 triliun. <br /> <br />Kasus oplosan ini adalah pengkhianatan terhadap kepercayaan publik dan ancaman ekonomi. Pemerintah didesak untuk lebih peka, memperbaiki ekonomi, dan memperketat pengawasan demi melindungi rakyat dari praktik curang ini. <br /> <br />#beras #oplosoan #mentan <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/607364/negeri-riuh-komoditi-oplas
