KOTA GORONTALO, KOMPAS.TV - Musik atau hiburan menjadi salah satu instrumen pendukung di sejumlah usaha rumah makan hingga cafe untuk menghibur pengunjung yang dating. Namun, isu dan polemik pembayaran royalti terhadap pemutaran musik di tempat komersil kini menjadi momok menakutkan bagi pengusaha. <br /> <br />Di Kota Gorontalo, pengusaha caf dan resto mulai takut untuk memutar musik atau lagu karena takut tersandung masalah hukum. Salah satu pemilik cafe bilang, akibat isu royalti ini, usaha miliknya kini tidak lagi memutar musik maupun menampilkan live musik yang biasanya jadi penghibur pengunjung. <br /> <br />Alat musik yang telah disediakan pun kini terbengkalai, bahkan suasana cafe pun sepi tanpa ada hiburan. Disisi lain, pemilik cafe mengatakan siap membayar royalti sesuai peraturan, namun masih bingung terkait mekanisme dan tempat pembayaran royalty. <br /> <br />Baca Juga Mahasiswa di Gorontalo Kibarkan Bendera "One Piece" di Tengah Polemik Hingga Ancaman Pidana di https://www.kompas.tv/regional/610463/mahasiswa-di-gorontalo-kibarkan-bendera-one-piece-di-tengah-polemik-hingga-ancaman-pidana <br /> <br />Sementara itu, Kanwil Kementerian Hukum Gorontalo mengaku akan terus memberikan sosialisasi terkait persoalan hak cipta maupun pembayaran royalti yang kini masih menjadi perbincangan di kalangan pengusaha. Pembayaran royalti ini pun dinilai menjadi salah satu bentuk penghargaan terhadap hak cipta dari setiap karya yang dihasilkan pencipta. <br /> <br />Kanwil Kemenkum Gorontalo berharap, Lembaga Manajemen Kolektif Nasional atau LMKN bisa datang dan merespons aspirasi pengusaha di daerah yang masih bingung terkait mekanisme pembayaran royalty. <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br />#royaltilagu <br /> <br />#cafe&resto <br /> <br />#takut <br /> <br />#gorontalo <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/610465/pengusaha-cafe-dan-resto-di-gorontalo-mulai-takut-putar-musik-lantaran-isu-royalti
