Pencet Sana Pencet Sini 1994 Warkop DKI<br /><br />Dono, Indro dan Kasino sangat ingin mempunyai mobil, tetapi mereka tidak mempunyai uang. Maka kedatangan paman Dono, Dewo Sastro, dimanfaatkan untuk meminta mobil. Sayang Dewo Sastro sangat pelit, permintaan Dono tidak dikabulkan. Mereka tidak kehabisan akal. Dengan bantuan teman-temannya, diaturlah sandiwara penculikan Dono oleh penjahat sungguhan, Mata Satu yang kebetulan kenalannya Indro. Penjahat meminta tebusan pada Dewo Sastro yang jumlahnya cukup untuk membeli mobil. Tapi oleh Mata Satu, tebusan yang diminta jauh lebih besar dari yang disepakati semula. Dono bahkan diculik sungguhan dan benar-benar akan dibunuh bila permintaannya tidak dikabulkan. Namun Dewo Sastro tetap tak mau menebus Dono. Terpaksa Kasino, Indro dan para teman wanitanya berusaha menyelamatkan Dono. Belakangan Dewo Sastro justru menghadiahkan mobil mewah pada Dono karena telah berhasil meringkus Mata Satu.<br /><br />Serial ini juga merupakan episode terakhir film Warkop DKI sejak mereka bertiga sepakat untuk tidak main film lagi dikarenakan bisnis perfilman Indonesia juga sedang lesu akibat banyaknya film bertemakan dewasa dan diserbu oleh film-film impor. Lalu Warkop DKI memutuskan terjun ke sinetron yang tayang di televisi pada periode 1996-2001 sekaligus juga menandai akhir dari era kejayaan mereka karena 2 dari 3 personil ini kemudian meninggal dunia (Kasino meninggal pada 18 Desember 1997 sementara Dono menyusul 4 tahun kemudian pada 30 Desember 2001).
