PROJABAR.COM - Kemenkes pastikan akan awasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai menuai sorotan akibat kasus keracunan sejumlah wilayah.<br /><br />Menkes Budi Gunadi Sadikin jelaskan laporan keracunan pakai sistem berjenjang dari Puskesmas hingga Kemenkes, mirip pendataan saat pandemi Covid-19.<br /><br />“Angka-angka itu setiap hari ada, nanti dikonsolidasikan dengan Badan Gizi Nasional,” ujar Menkes Budi saat konferensi pers, 2 Oktober 2025.<br /><br />Kemenkes terapkan pengawasan eksternal bersama BPOM dan Pemda dengan fokus ke bahan baku dan proses MBG untuk pastikan kualitas makanan.<br /><br />Sekolah juga dilibatkan dalam pengawasan sebelum makanan disajikan agar warna, bau, dan fisik makanan tetap aman bagi siswa.<br /><br />Data penerima manfaat akan dipantau lewat ukur tinggi dan berat badan tiap 6 bulan. Sinkronisasi data dilakukan dengan program cek kesehatan gratis (CKG).<br /><br />Menkes harapkan laporan keracunan MBG bisa rutin diupdate harian atau mingguan bagaikan laporan kasus COVID-19 di masa lalu.<br /><br />Pemantauan efektivitas MBG dimaksudkan untuk lihat perkembangan status gizi anak dan jadi masukan kebijakan public health selanjutnya.
