KOMPAS.TV - Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Jawa Timur, mencatat peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) hingga 7.500 kasus akibat cuaca ekstrem. <br /> <br />Lonjakan sejak bulan Juni 2025 ini sebagian besar dialami anak usia di bawah lima tahun. <br /> <br />Lonjakan pasien kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) salah satunya terjadi di Rumah Sakit Daerah Dokter Soebandi, Jember, Jawa Timur. <br /> <br />Pada Juni dan Juli 2025 terjadi peningkatan 30 kasus, sementara di bulan Agustus dan September 2025 tembus menjadi 57 kasus. <br /> <br />Cuaca ekstrem menjadi faktor utama peningkatan kasus ISPA. Selain itu, etika batuk yang salah juga mempercepat penularan melalui udara. <br /> <br />Dinas Kesehatan Jember mencatat, di bulan September dan Oktober 2025 ada 7.500 kasus ISPA yang tersebar di 31 kecamatan di Jember. <br /> <br />Peningkatan terjadi karena cuaca ekstrem dan sebagian besar dialami anak di bawah usia 5 tahun. <br /> <br />Cuaca ekstrem yang melanda Kota Medan, Sumatera Utara, diduga jadi salah satu pemicu peningkatan jumlah kasus infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA. <br /> <br />Di Kota Medan, dalam dua minggu ini kasus ISPA meningkat di puskesmas. <br /> <br />Data dari Puskesmas Kampung Baru, Medan, menunjukkan dalam dua minggu jumlah pasien meningkat hingga 80 orang per hari. <br /> <br />Warga pun diimbau tetap menjaga imun tubuh, banyak minum, serta mengurangi aktivitas di luar rumah. <br /> <br />#ispa #jember #medan <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/626477/lonjakan-kasus-ispa-di-jember-dan-medan-dinkes-minta-warga-jaga-daya-tahan-tubuh
