MALANG, KOMPAS.TV - Rencana pembangunan jalan tembus Sukarno Hatta ke Jalan Simpang Candi Panggung menuai pro kontra. Salah satu yang menolak adalah warga Perumahan Griya Shanta yang kawasan perumahannya akan dilalui jalan tembus. Menyikapi penolakan tersebut, Satpol PP Kota Malang telah mengirimkan surat peringatan hingga tiga kali agar warga membongkar secara sukarela tembok pembatas perumahan. <br /> <br />Heru Mulyono mengatakan tiga kali surat peringatan kepada warga Griya Shanta tidak diindahkan oleh warga. Menurut Heru, semua tahapan sudah dilakukan agar warga mau membongkar tembok yang akan digunakan sebagai akses jalan tembus. Setelah surat peringatan ketiga, pembongkaran secara paksa akan dilakukan oleh Satpol PP Kota Malang agar jalan tembus bisa terealisasi. <br /> <br />"Dilihat saja dari pertimbangan penyidik seperti apa. Kalau keukeuh, kita paksa, kita nggak mau ngikuti. Memang harus dibongkar paksa, kan kita sudah beri waktu untuk bongkar sendiri sampai surat peringatan ketiga sudah selesai, tapi nggak mau membongkar, kan ya sudah nanti kita lakukan sebagai bagian dari kegiatan yustisi." Kata Heru. <br /> <br />Pembangunan jalan tembus yang diprediksi bisa memecah kepadatan arus lalu lintas di Jalan Candi Panggung dan Simpang Candi Panggung berjalan alot. Warga Simpang Candi Panggung mendukung pembangunan jalan ini, sementara warga Griya Shanta menolak dengan mempertahankan tembok pagar perumahan. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/628203/masih-alot-satpol-pp-akan-bongkar-paksa-pagar-tembok-griya-shanta-kota-malang
