JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi membantah jika Projo pindah haluan. Menurutnya, Projo melangkah maju dan memanifestasikan dalam dukungan konkret kepada pemerintahan Prabowo-Gibran. <br /> <br />Tahun 2013, Projo mendukung untuk memenangkan Jokowi, maka ada siluetnya dalam logo. Keputusannya saat ini mengganti logo, supaya legacy Jokowi tetap ada dalam Projo. <br /> <br />Menurutnya, kata Projo diambil dari bahasa Sansekerta. Ia juga menyebut kesetiaan itu bukan di mulut, melainkan di pikiran dan hati. <br /> <br />Sementara itu Pengamat Politik Fachry Ali mengatakan Projo ini muncul dari wilayah pinggiran. Mereka bukan Muhammadiyah, NU, nasionalis dst. Maka ini adalah fenomena baru. <br /> <br />Menurutnya, Projo hanya mungkin muncul dengan tokoh dari pinggiran. Antara jokowi dan Projo pada dasarnya saling mengisi satu sama lain. Projo sangat tergantung pada Jokowi dan semua orang terkejut ketika Budi Arie berubah. <br /> <br />"Muni (Budi Arie) saya kira berada dalam platform, gue harus ke mana kira-kira? Kalau gue ke sini, gue harus cari alasan, bahwa ini adalah kontinuitas dari sebelumnya," katanya. <br /> <br /> <br /> <br />Bagaimana menurut Anda? <br /> <br />Selengkapnya saksikan di sini: https://youtu.be/WrGi2jUn-JA?si=Pp1jzyMR6mtHZ2fJ <br /> <br /> <br /> <br />#projo #jokowi #prabowo <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/628316/ketum-projo-budi-arie-sebut-bantah-pindah-haluan-dan-bentuk-dukungan-konkret-prabowo-gibran
