MALANG, KOMPAS.TV - Sempat terjadi cekcok dan saling dorong antara anggota Satpol PP Kota Malang dan warga Perumahan Griya Shanta pada proses eksekusi Kamis siang. Warga Perumahan Griya Shanta yang mengetahui rencana eksekusi berkumpul dan menghadang Satpol PP di tembok yang akan dirobohkan. <br /> <br /> <br /> <br />Setelah kurang lebih tiga jam proses negosiasi berjalan namun tidak menemukan jalan keluar. Warga Perumahan Griya Shanta tetap bertahan dan menghalangi Satpol PP yang akan merobohkan pagar tembok. <br /> <br /> <br /> <br />Setelah sama-sama bertahan, Satpol PP akhirnya menarik diri dan pergi meninggalkan lokasi. Heru Mulyono, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Malang, bilang dengan melihat situasi dan kondisi, eksekusi batal dilaksanakan. Selain itu, keselamatan warga dan anggota Satpol PP juga menjadi pertimbangan. <br /> <br /> <br /> <br />"Tidak ada namanya kalah menang, kita melihat situasi dan kondisi, kita melihat apa yang terjadi di lapangan ini, mereka melayangkan gugatan ya kita layani." Kata Heru <br /> <br /> <br /> <br />Sementara itu, warga Perumahan Griya Shanta bersyukur eksekusi perobohan pagar tembok ini gagal terlaksana. Upaya hukum dilakukan warga perumahan untuk menolak jalan tembus. <br /> <br /> <br /> <br />"Kita merdeka, tapi tetap harus waspada, tetap menjaga lingkungannya sendiri, bapak ibu buka posko 24 jam bila perlu tidur di sini." Kata Sugiharso. <br /> <br /> <br /> <br />Sebelumnya, untuk memecah kemacetan di Jalan Candi Panggung, Pemkot Malang berencana membuat jalan tembus yang melalui kawasan Perumahan Griya Shanta. Meski didukung oleh warga Simpang Candi Panggung, jalan tembus ini mendapat penolakan dari warga Perumahan Griya Shanta. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/628764/warga-melawan-eksekusi-pagar-tembok-griya-shanta-malang-gagal
