MALANG, KOMPAS.TV - Kesabaran dan ketekunan adalah kunci yang terus dipegang oleh Widi Ukik Santoso seorang petani tanaman hias jenis anthurium kuping gajah di Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Setelah sebelumnya Ukik menjadi petani hias berbagai jenis, sejak lima tahun terakhir Ukik fokus pada tanaman kuping gajah. <br /> <br />Tak hanya merawat, Ukik juga bereksperimen dengan menyilangkan jenis kuping gajah hingga memunculkan kuping gajah jenis baru yang diberi nama Red Hawk. Menurut Uki, saat ini ada berbagai macam jenis kuping gajah dengan berbagai karakter. Selama lima tahun Ukik menyilangkan kuping gajah kendala dan kegagalan kerap dihadapi namun hal tersebut tidak membuatnya berhenti. <br /> <br />Berkat ketekunannya, kuping gajah karya Ukik sangat diminati oleh para pecinta tanaman hias di Indonesia bahkan luar negeri. Keterbukaan pasar dan informasi membuat pasar tanaman hias ke luar negeri semakin mudah. Amerika hingga Portugal menjadi negara tujuan ekspor tanaman hias kuping gajah. Menurut Ukik, pasar luar negeri sangat berminat dengan kuping gajah yang unik dari Indonesia. <br /> <br />"Kalo sekarang banyak hibrid dari Red Hawk itu dan pasar luar negeri sangat bagus ya, tiap negara itu konsumen punya permintaan macam-macam, salah satunya Amerika." Kata Ukik. <br /> <br />Untuk harga satu tanaman kuping gajah mulai dari Rp 400 ribu hingga jutaan rupiah. Dengan target pasar luar negeri, tak heran jika petani tanaman hias ini bisa mengantongi puluhan juta rupiah setiap bulannya. <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/632544/raup-untung-dari-budidaya-anthurium-kuping-gajah-hasil-silangan
