TRIBUNNEWS.COM, BOGOR TENGAH -- Kebun Raya Bogor (KRB) ternyata memiliki koleksi Anggrek Raksasa atau nama latinnya Grammatophyllum speciosum Blume (Orchidaseae). <br /> <br />Anggrek raksasa ini juga dikenal dengan nama Anggrek Tebu, karena perawakannya yang mirip dengan batang tebu. <br /> <br />"Anggrek raksasa ini juga merupakan anggrek terbesar di dunia," kata petugas Kebun Raya Bogor, Upun, kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (3/2/2016). <br /> <br />Dia menjelaskan, rangkaian bunga anggrek raksasa ini menjuntai dengan panjang dua meter, dan jumlah bunga di setiap tandannya antara 50-100 kuntum. <br /> <br />"Di Kebun Raya Bogor, anggrek raksasa ini setiap dua tahun sekali berbunga secara serempak. Bunganya bisa bertahan hingga dua bulan. Beruntung mbak ke sini saat sedang berbunga," jelasnya. <br /> <br />Panjang batang anggrek raksasa ini, kata dia, bisa mencapai tiga meter dan menjuntai ke bawah. <br /> <br />Anggrek raksasa ini hidup menempel sebagai epifit pada pohon-pohon besar yang terkena sinat matahari langsung. <br /> <br />"Konon, wilayah penyebarannya meliputi Asia Tenggara hingga Papua New Guinea," tandasnya. <br /> <br />Pantauan TribunnewsBogor.com, tanaman anggrek raksasa ini hidup di batang pohon besar sekitar Green Garden Cafe, atau lebih tepatnya di jalanan arah Masjid Kebun Raya Bogor. <br /> <br />Penampakan bunganya yang berwarna kuning kecokelatan itu, bisa disaksikan pengunjung dari jarak sekitar tiga sampai empat meter. <br /> <br />Hal itu dikarenakan posisi tanaman anggrek ini menempel di bagian tengah batang pohon. <br /> <br />Ketika berdiri di bawahnya, pengunjung akan mencium semerbak wangi anggrek tersebut. (*)
