JAKARTA, KOMPAS.TV - Seusai aksi mogok produksi perajin tahu, dan tempe yang dilakukan Senin, hingga Rabu lalu, sekarang giliran pedagang daging sapi yang berencana mogok berjualan. <br /> <br />Rencana aksi mogok berjualan ini dilakukan akibat mahalnya harga daging sapi, yang berimbas pada menurunnya penjualan. <br /> <br />Omzet penjualan menurun hingga 50 persen. <br /> <br />Baca Juga Harga Daging Sapi Diperkirakan Akan Terus Naik Hingga Jelang Bulan Ramadan di https://www.kompas.tv/article/264595/harga-daging-sapi-diperkirakan-akan-terus-naik-hingga-jelang-bulan-ramadan <br /> <br />Aksi mogok berjualan akan dilakukan para pedagang daging sapi selama lima hari, mulai dari Senin (28/02), hingga Jumat pekan depan. <br /> <br />Di sejumlah pasar tradisional, saat ini daging sapi dijual mencapai harga Rp150 ribu per kilogram. <br /> <br />Mahalnya harga daging sapi tak hanya dikeluhkan pedagang, karena menurunkan omzet penjualan. <br /> <br />Tapi juga dikeluhkan para pembeli. <br /> <br />Saat ini, baik pembeli maupun pedagang berharap harga daging sapi bisa kembali turun, dan stabil. <br /> <br />Apalagi, masyarakat tak lama lagi akan menyambut bulan ramadan. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/265025/penjualan-menurun-akibat-tingginya-harga-pedagang-daging-sapi-berencana-mogok-jualan
